



Perayaan Hari Paskah di SMA Budya Wacana tahun ini menjadi sebuah peristiwa istimewa yang membekas di hati seluruh warga sekolah. Tidak hanya sebagai momen refleksi akan makna kebangkitan Kristus, namun juga sebagai sarana pengembangan karakter dan kreativitas siswa melalui rangkaian lomba yang digelar secara meriah dan tertib.
Dalam semangat kebersamaan dan iman yang kuat, seluruh siswa-siswi dari kelas X hingga kelas XII turut ambil bagian dalam dua jenis perlombaan utama, yaitu Bible Code dan Tebak Tokoh Alkitab. Kedua lomba ini dirancang dengan pendekatan edukatif dan interaktif, sehingga para peserta tidak hanya ditantang secara intelektual, tetapi juga diajak untuk semakin mendalami nilai-nilai rohani yang menjadi inti dari perayaan Paskah itu sendiri.
Salah satu keunikan dari kegiatan ini adalah keterlibatan langsung para siswa sebagai pemimpin kegiatan. Sosok yang menjadi pusat perhatian adalah Wisdom Sembada S., siswa kelas XI Sosial Humaniora, yang bertugas sebagai koordinator perlombaan. Ia menunjukkan kemampuan organisasi yang luar biasa dalam mengatur jalannya lomba dan memimpin seluruh rangkaian acara dengan tenang namun tegas. Bersama Wisdom, dua siswa dari kelas X Merdeka 1—Lovely Caroline A. dan Yabestian R.P.W.—juga tampil menonjol sebagai pemimpin sesi perlombaan Tebak Tokoh Alkitab dan pendamping teknis, menciptakan suasana yang hangat dan penuh semangat di antara peserta.
Lomba Bible Code menjadi sorotan utama karena menggabungkan unsur pengetahuan Alkitab dan pemecahan kode. Para peserta diminta untuk menguraikan ayat-ayat Alkitab yang telah diacak, dan menyusunnya kembali dalam format yang benar. Lomba ini menuntut ketelitian, pemahaman ayat, dan kerja sama tim. Dalam suasana yang penuh konsentrasi namun tetap menyenangkan, siswa-siswi tampak antusias menjawab tantangan demi tantangan yang diberikan. Beberapa bahkan mengejutkan para guru dengan ketajaman mereka dalam mengingat dan memahami konteks ayat-ayat tertentu.
Sementara itu, lomba Tebak Tokoh Alkitab menghadirkan pengalaman seru yang tak kalah menarik. Dalam lomba ini, peserta harus menebak nama-nama tokoh Alkitab berdasarkan petunjuk yang diberikan dalam bentuk narasi atau ciri-ciri khas tokoh tersebut. Deskripsi yang dibacakan dengan nada teatrikal membuat suasana semakin hidup. Tepuk tangan, tawa, dan sorakan memenuhi ruangan saat jawaban benar diumumkan. Lomba ini tidak hanya menguji ingatan siswa, tetapi juga mendorong mereka untuk lebih mengenal kisah dan teladan dari para tokoh iman yang menjadi bagian penting dalam sejarah kekristenan.
Kegiatan ini tidak hanya berdampak secara spiritual, tetapi juga membawa nuansa persaudaraan yang kuat antar siswa. Pembentukan tim secara acak yang menggabungkan siswa dari berbagai kelas membuat interaksi sosial semakin luas. Mereka belajar untuk saling mendengarkan, menghargai pendapat orang lain, dan bekerja sama demi mencapai tujuan bersama. Hal ini menjadi pengalaman berharga yang mengajarkan nilai-nilai kolaborasi yang tak ternilai.
Suasana sepanjang perlombaan berlangsung dengan penuh semangat dan keceriaan. Para guru turut hadir memberi dukungan moral dan memastikan kelancaran teknis kegiatan. Beberapa guru agama bahkan menjadi dewan juri dan pendamping dalam sesi diskusi antar kelompok. Kegiatan ini menjadi ruang perjumpaan yang menyenangkan antara siswa dan guru dalam suasana yang lebih informal dan akrab.
Lebih dari sekadar lomba, kegiatan Paskah di SMA Budya Wacana menjadi wadah bagi siswa-siswi untuk mengalami langsung makna kebangkitan. Mereka belajar bahwa iman bukan hanya sesuatu yang dirayakan di gereja atau di ruang kelas, tetapi juga bisa diwujudkan dalam bentuk aktivitas yang menyenangkan dan membangun semangat kebersamaan.
Kegiatan lomba Hari Paskah tahun ini menjadi bukti bahwa pendidikan iman di lingkungan sekolah bisa dikemas secara kreatif, interaktif, dan menyentuh. Melalui kegiatan ini, SMA Budya Wacana kembali menunjukkan komitmennya sebagai sekolah yang tidak hanya mengedepankan prestasi akademik, tetapi juga membentuk karakter Kristiani yang kuat pada setiap siswanya.